FINLANDIA - Seorang murid SD di kota Vantaa, Finlandia, menembak teman-teman sekelasnya pada Selasa (2/4/2024) pagi waktu setempat. Akibatnya, seorang siswa tewas dan orang terluka.

Dikutip dari Viva.co.id, polisi mengungkapkan, motif pelaku melakukan aksi brutal tersebut karena sering di-bully (dirundung) oleh teman-temannya.

Bocah kelas enam SD di kota Vantaa, di luar Helsinki itu, ditangkap kurang dari satu jam setelah aksi penembakan pada Selasa pagi. Penembak dan korban semuanya adalah teman sekelas, kata polisi.

“Motif tindakan tersebut diketahui sebagai intimidasi,” kata Departemen Kepolisian Uusimaa Timur, yang bertanggung jawab atas penyelidikan tersebut, dalam sebuah pernyataan.

“Saat diinterogasi, tersangka mengatakan dirinya menjadi sasaran perundungan, dan informasi tersebut juga telah dikonfirmasi dalam pemeriksaan awal polisi. Tersangka telah dipindahkan ke sekolah Viertola pada awal tahun ini,” lanjut pihak kepolisian, melansir AP News, Kamis (4/4/2024).

Penyelidikan awal polisi telah mengkonfirmasi bahwa tersangka sering menjadi sasaran intimidasi, kata penyelidik dalam sebuah pernyataan. Menurut polisi, pistol yang digunakan dalam penembakan itu didaftarkan atas nama kerabat tersangka. Petugas mengatakan hal ini juga tengah diselidiki sebagai pelanggaran senjata api terpisah.

Polisi telah membuka penyelidikan atas pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Tersangka tidak dapat ditahan polisi karena usianya, dan telah diserahkan ke dinas sosial.

Usia minimum pertanggungjawaban pidana di Finlandia adalah 15 tahun, yang berarti tersangka tidak dapat ditangkap secara resmi.

Seorang tersangka yang berusia di bawah 15 tahun hanya dapat diinterogasi oleh polisi sebelum diserahkan kepada otoritas kesejahteraan anak.

Investigasi menunjukkan bahwa tersangka mengancam siswa lain dalam perjalanan mereka ke sekolah di lingkungan utara Helsinki.

“Tersangka mengancam mereka dengan pistol ketika meninggalkan sekolah Viertola setelah penembakan,” kata polisi.

Bocah tersebut mengenakan masker dan headphone peredam bising saat melakukan penembakan. Kedua gadis yang terluka dalam serangan itu masih dirawat di rumah sakit hingga Rabu.

Pada hari Rabu, bendera biru-putih Finlandia dikibarkan setengah tiang dan sejumlah orang termasuk orang tua, guru dan sesama siswa meletakkan bunga dan menyalakan lilin di lanskap bersalju dekat gedung sekolah tempat penembakan terjadi.

Polisi mengatakan salah satu gadis yang terluka memiliki kewarganegaraan ganda Finlandia-Kosovo.

Menyusul penembakan di sekolah pada tahun 2007 dan 2008, Finlandia meningkatkan usia minimum kepemilikan senjata dan memberi polisi lebih banyak kewenangan untuk memeriksa orang yang mengajukan izin.

Kementerian Dalam Negeri Finlandia mengatakan ada lebih dari 1,5 juta senjata api berlisensi di Finlandia dan sekitar 430.000 pemilik resmi.***