PEKANBARU - Jalan Toman Ujung, Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat rusak akibat adanya kendaraan tonase besar berlalu lalang. Salah seorang warga, selain angkutan sawit, juga terdapat penambangan pasir di Jalan Toman ujung yang ikut andil merusak jalan.

"Sebenarnya, jalan ini rusak bukan semata-mata karna pengusaha sawit, melainkan ada penambang pasir yang armadanya bisa sampai 50 kali lewat jalan ini," katanya kepada GoRiau.com.

Menurut keterangannya, penambangan pasir tersebut milik peorangan dan tidak ada izin untuk melakukan penambangan.

"Itu yang punya pertambangan satu orang. Setahu kami, pemilik tanah itu orang cukup terpandang di Riau ini, dia penyedia tanah, yang menambang disana ngontrak," jelasnya.

Warga Jalan Toman itu mengaku, Jalan Toman rusak parah sejak pertambangan pasir tersebut beroperasi. "Mulai rusak parahnya itu sejak 2023 lalu, ya semenjak tambang pasir itu beroperasi. Pasir itukan ada airnya juga, lalu lalang tiap hari, airnya jatuh ke jalan. Tentulah cepat rusaknya,"

Menurutnya, hal ini membuat beberapa pengusaha sawit menjadi enggan untuk membantu kegiatan penimbunan dengan batu di jalan tersebut.

"Mungkin ini juga yang menyebabkan beberapa pengusaha sawit itu tidak mau berkontribusi. Karna selama ini jalannya memang rusak tapi tidak separah semenjak penambangan pasir itu ada disini," tutupnya. ***