PEKANBARU – Beberapa bulan mendatang, masyarakat Riau akan memilih orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning. Lalu, apa saja syarat yang harus dimiliki sosok calon supaya bisa meraih hasil maksimal dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah tersebut?

Seperti dituturkan pengamat politik Riau, Dr Ir H T Edy Sabli MSi, sejauh ini sejumlah nama memang sudah mulai bermunculan. Selain dari perbincangan di tengah masyarakat, ada juga beberapa di antara mereka yang sudah memasang baliho, menyatakan keinginan untuk maju sebagai calon Gubernur Riau.

Lebih lanjut, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Riau. Sebanyak dua periode ini menyebut nama incumbent Syamsuar. Tidak hanya itu, mantan wakil Syamsuar Eddy Natar juga cukup banyak disebut-sebut. Nama-nama lain di antaranya adalah anggota DPR RI Abdul Wahid dan M Nazaruddin, mantan Gubri Annas Maamun, serta dua mantan bupati yakni HM Harris serta Yopi Arianto.

Ketika ditanya bagaimana peluang nama-nama tersebut, dosen di pascasarjana Universitas Islam Riau ini tidak menjawab secara pasti. "Tampaknya terlalu dini untuk menyebutkannya sekarang, " ujarnya.

Namun menurutnya, ada tiga syarat yang harus dimiliki calon Gubri. Pertama, mereka harus popularitas di tengah masyarakat Riau. Untuk yang satu ini, tidak bisa dibangun secara instan.

"Selain itu, calon yang maju juga harus memiliki mesin politik, atau partai politik. Ini juga menjadi syarat administrasi saat mendaftar ke KPU, " terangnya.

Yang ketiga, setiap calon tentu harus memiliki program kerja yang ditawarkan kepada masyarakat. Nantinya masyarakat yang akan menilai program kerja calon yang mana yang dinilai paling cocok dengan kondisi masyarakat Riau saat ini.

Siapa yang Diuntungkan?

Namun demikian, Edy menilai badan beberapa faktor yang membuat seorang calon Gubri bakal mendapat v keuntungan lebih.

"Calon yang pernah menjabat di tingkat provinsi baik itu di eksekutif maupun legislatif, ini bakal lebih diuntungkan, " terangnya.

Sebab dengan kondisi itu, mereka lebih dikenal luas oleh masyarakat Riau.

Lebih lanjut, Edy menyebut nama seperti Syamsuar dan Eddy Natar serta Annas Maamun, yang pernah menjabat sebagai Gubri dan Wagubri.

Sementara para calon yang tidak berkiprah di tingkat provinsi, mungkin akan sedikit berat dalam mensosialisasikan nama mereka kepada masyarakat Riau. "Namun setiap calon pasti punya trik masing-masing untuk mendekatkan diri kepada masyarakat," ujarnya.

Selain itu, ketersediaan perahu tentu saja sangat menentukan. Bagi calon yang mendapat dukungan dari 'partai gendut' tentu akan sangat diuntungkan.

Lebih lanjut, Edy menyebut beberapa partai yang saat ini memiliki kursi cukup banyak di DPRD Riau. Seperti Golkar, PDI-P, Demokrat dan Gerindra. Ia memprediksi partai-partai tersebut akan mendominasi bursa calon Gubernur Riau. ***