KUALA LUMPUR - Umat Islam di Malaysia marah dan menyerukan boikot terhadap supermarket KK Super Mart. Hal itu dipicu ditemukannya kaos kaki bertuliskan "Allah" dijual di gerai KK Super Mart.

Dikutip dari Viva.co.id, kaos kaki bertuliskan “Allah” ditemukan dijual di beberapa gerai jaringan KK Super Mart. Foto-foto barang yang dianggap sangat menghina Islam tersebut beredar luas secara online. Insiden ini sangat sensitif, apa lagi terjadi di bulan suci Ramadhan.

Menteri Agama Malaysia Mohd Na’im Mokhtar menyerukan masyarakat untuk tetap tenang, menyusul kesalahan bisnis yang memicu kemarahan dan kritik dari masyarakat dan komunitas Muslim di negara tersebut.

"Kalimat ‘Allah’ sangat dihargai di mata umat Islam,” kata Dr Na’im.

“Allah adalah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di bawah kaki kita adalah sebuah penghinaan," lanjutnya, melansir CNA, Selasa (19/3/2024).

Dia menambahkan, polisi, Departemen Pembangunan Islam (Jakim), dan Kementerian Perdagangan dan Biaya Hidup Dalam Negeri akan menyelidiki masalah ini untuk mengidentifikasi penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas kontroversi tersebut.

Jakim juga diinstruksikan untuk memanggil perwakilan manajemen KK Super Mart untuk membantu penyelidikan.

“Berikan kepercayaan kepada pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan dan menentukan penyebab sebenarnya,” kata menteri itu.

Berbicara di parlemen pada tanggal 18 Maret, Wakil Menteri Dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah mengatakan jika terbukti bersalah, pihak-pihak terkait dapat dihukum dengan denda hingga RM20.000 (US$4.251) atau penjara hingga tiga tahun, atau keduanya.

Hingga tanggal 18 Maret, polisi telah menerima 36 laporan tentang kaus kaki bertuliskan "Allah" yang dijual di toko serba ada KK Mart, menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah.

Menanggapi protes tersebut, pihak KK Super Mart meminta maaf atas kelalaiannya dalam postingan Facebook tanggal 13 Maret, yang mengonfirmasi bahwa mereka telah menghentikan penjualan aksesori yang menyinggung tersebut.

Pendiri KK Chai menindaklanjutinya dengan permintaan maaf lebih lanjut saat konferensi pers tiga hari kemudian.

“Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada seluruh warga Malaysia, terutama mereka yang beragama Islam,” kata Chai.

Dijelaskannya, pengelolaan produk barang terkait dilakukan sepenuhnya oleh vendor melalui sistem penyewaan tempat, dan tanpa pengawasan dari karyawan KK Super Mart.

Chai menambahkan inspeksi di 800 cabangnya di seluruh Malaysia menemukan hanya tiga toko yang menjual kaus kaki tersebut, dengan 14 pasang kaus kaki bertuliskan "Allah".

Pemilik perusahaan vendor Xin Jian Chang juga hadir pada konferensi pers pada hari Sabtu untuk menyampaikan permintaan maafnya sendiri.

"Kaus kaki tersebut diimpor dari China dan berada di antara karung berisi 1.200 pasang yang masing-masing memiliki desain berbeda, jadi saya mengabaikan dan tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap barangnya,” kata Soh Chin Huat.

“Kejadian tersebut membuka mata saya untuk lebih berhati-hati dalam mendatangkan produk dari luar negeri dan saya mohon maaf atas hal ini.” 

Penasihat hubungan korporat KK Mart, Haika Daniel, mengatakan tuduhan bahwa toko serba ada sengaja menjual kaus kaki untuk menghina umat Islam sama sekali tidak benar.

"Kami tahu bahwa nama Allah dekat di hati umat Islam di Malaysia. Jadi, kami ingin tegaskan bahwa pihak perusahaan tidak sengaja membuat isu ini. Ini sama sekali tidak benar,” ujarnya.***